Peradilan Penyihir Salem atau Salem Witch Trials merupakan sejarah dunia menegangkan yang pernah terjadi di Salem, Massachusetts. Tragedi ini terjadi pada tahun 1692-1693 dan lebih dari 200 orang dituduh melakukan sihir dan 20 orang dihukum mati.
Pemicu tragedi adalah kecemburuan sosial, histeria massa dan fanatisme agama. Korban tragedi ini lebih banyak perempuan yang mana menjadikan Peradilan Penyihir Salem merupakan peristiwa femisida terburuk di dunia. Berikut fakta lainnya yang dapat Anda simak!
Sejarah Dunia Peradilan Penyihir Salem, Femisida yang Nyata

Hidup di masa perempuan dituduh sebagai penyihir merupakan hal yang menakutkan dan selalu dibayang-bayangi oleh kematian. Itulah yang terjadi saat peristiwa Peradilan Penyihir Salem muncul. Simak fakta lain terkait peristiwa mengerikan ini, antara lain:
1. Bukti Pengadilan Mengada-ada
Yang sebenarnya terjadi di Salem pada tahun 1600-an tercatat dalam sejarah dunia adalah bukti nyata kondisi politik, sosial dan ekonomi yang berantakan. Berawal dari tahun 1692 ketika beberapa gadis menunjukan gelagat aneh yaitu berteriak dan mengamuk.
Dokter menyimpulkan bahwa gadis-gadis tersebut terkena santet. Beberapa nama yang dituduh melakukan santet adalah Tituba, Sarah Good dan Sarah Osborne.
Proses pengadilan yang mengada-ada seperti bukti spectral dan tes sirih berakhir pada eksekusi mati. Tidak seperti kebanyakan cerita yang mana perempuan dibakar, melainkan digantung atau dihukum mati dengan ditindih batu.
2. Non Konformis Salem Target Utama
Perempuan yang menjadi target Peradilan Penyihir Salem adalah perempuan yang tidak tergabung dalam masyarakat Puritan, New England. Sejarah dunia mencatat, perempuan yang rentan tertuduh adalah perempuan non konformis.
Nama yang telah disebutkan sebelumnya yaitu Tituba, Sarah Good dan Sarah Osborne merupakan perempuan yang memiliki status buruk di masyarakat. Seperti janda tunawisma, budak dari Barbados dan perempuan tua yang berhubungan seks pra nikah.
3. Perempuan di Politik Bisa Kena Sasaran
Sejarah dunia mencatat bahwa tragedi Peradilan Penyihir Salem banyak memakan korban perempuan. Apalagi perempuan tersebut berkecimpung di dunia politik atau punya suami yang terlibat dalam politik salem.
Kondisi politik yang berantakan membuat masyarakat Salem terpecah belah. Seseorang dapat dihukum menggunakan hukum Puritan untuk membalas lawan politiknya.
4. Perempuan Salem Harus Sempurna
Peristiwa Peradilan Penyihir Salem di dunia modern sekarang terkenal sebagai praktek femisida terburuk dalam sejarah dunia. Pada saat itu, perempuan Salem harus sempurna. Kaum Puritan menyarankan agar perempuan berpenampilan sederhana dan feminine.
Selain itu, perempuan wajib memberikan contoh moral yang baik. Perempuan yang berhubungan intim pra nikah akan dikenakan denda, diskriminasi bahkan dihukum cambuk.
Kondisi Salem pada tahun 1600-an sangat tidak ideal dan menakutkan bagi perempuan. Banyak celah yang rentan dihukum bahkan menyebabkan kematian bagi perempuan. Hal ini tentu menyeramkan, ya?
5. Tidak Mengikuti Aturan Akan Dihukum
Penduduk Salem, baik perempuan maupun laki-laki yang tidak mengikuti aturan Puritan akan dihukum ringan hingga berat. Kondisi sosial, politik dan ekonomi yang overlapping membuat penduduk mudah tersulut ketakutan-ketakutan yang tidak berarti.
Hal ini tentu wajib menjadi pelajaran bagi kita semua yang ada di dunia modern. Peradilan Penyihir Salem adalah bukti nyata ketidakstabilan berbagai aspek kehidupan dapat memperpendek pikiran yang berujung pada kematian nyawa yang tak bersalah.
Demikianlah fakta sejarah dunia terkait Peradilan Penyihir Salem di Massachusetts. Tragedi ini merupakan pelajaran penting bagi warga Amerika Serikat dan dunia dalam mengatur kondisi politik, ekonomi dan sosialnya.
Fanatisme agama dan bahaya histeria massa sangat nyata. Sejumlah 20 orang yang tewas tanpa ada bukti kesalahan yang benar merupakan tragedi yang tidak sepatutnya terulang lagi.







Comments