Dalam lingkup ekonomi global, Dolar Amerika Serikat dikenal sebagai mata uang dunia. Artinya, mata uang ini digunakan sebagai standar alat tukar yang diterima secara internasional dan digunakan oleh banyak negara di seluruh dunia.
Namun, tahukah Anda bagaimana sejarahnya hingga Dolar AS atau USD (US Dollar) kini menjadi mata uang internasional? Untuk memahami lebih lanjut, Anda bisa pahami kronologis lengkapnya melalui ulasan berikut.
Sejarah Hingga Dolar AS Menjadi Mata Uang Dunia di Ekonomi Global
Sesuai namanya, mata uang yang disebut Dolar ini berasal dari Amerika Serikat. Namun, sejumlah negara lainnya juga memiliki mata uang Dolar dengan kurs yang berbeda, misalnya seperti Australia (USD), Singapura (SDG), Hong Kong (HKD), dan lain sebagainya.
Meskipun demikian, US Dollar tetap menjadi mata uang internasional yang paling umum digunakan di berbagai negara. Berikut ini rincian sejarah lengkapnya:
Sejarah Terciptanya Dolar AS
Sejarah dolar AS tidak dapat dipisahkan dari perkembangan awal uang kertas di Amerika Serikat. Pada awalnya, uang kertas digunakan terutama sebagai bukti utang pemerintah.
Pada tahun 1690, catatan-catatan kolonial diterbitkan oleh Koloni Teluk Massachusetts untuk mendanai operasi militer. Namun, uang kertas semacam itu tidak menjadi mata uang yang diterima secara luas dalam perdagangan sehari-hari.
Lalu pada tahun 1913, Federal Reserve Act mendirikan Federal Reserve sebagai bank sentral Amerika Serikat. Akhirnya, tahun berikutnya pada 1914, dolar AS pertama kali dicetak.
Standar Emas (The Gold Standard)
Pada saat bank sentral didirikan, AS sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat, bahkan melampaui Inggris yang waktu itu menjadi kekuatan ekonomi utama.
Meskipun demikian, mata uang poundsterling dari Inggris masih mendominasi perdagangan internasional.
Selain itu, sejumlah negara maju pada saat itu masih menyimpan cadangan keuangan dalam bentuk emas (menggunakan standar emas) dengan tujuan menjaga stabilitas mata uang negara mereka.
Namun, perang dunia pertama mengakibatkan perubahan dramatis di sistem keuangan global. Akibatnya, banyak negara meninggalkan standar emas untuk membayar belanja militer mereka.
Sebagai gantinya, berbagai negara tersebut mulai menggunakan uang kertas, yang mengarah pada devaluasi mata uang mereka.
Seiring berjalannya waktu, situasi ini membuat Amerika Serikat berpeluang menjadi debitur bagi negara-negara lain yang ingin membeli obligasi dengan denominasi Dolar AS.
Akibatnya, Inggris juga terpaksa meninggalkan standar emas di tahun 1931. Kemudian, dolar AS pun berhasil menggantikan poundsterling sebagai mata uang cadangan di lingkup internasional.
Perjanjian Bretton Woods (The Bretton Woods Agreement)
Perjanjian Bretton Woods yang dibuat dan disepakati di tahun 1944 juga turut berperan penting dalam memantapkan posisi US Dollar di lingkup ekonomi global.
Perjanjian ini memungkinkan negara-negara lain mematok nilai tukar mata uang mereka terhadap dolar AS, mengingat saat itu AS memiliki cadangan emas terbesar. Hal inilah yang akhirnya benar-benar menggantikan emas sebagai standar cadangan.
Dolar AS di Masa Kini
Banyak yang meyakini bahwa Dolar AS merupakan mata uang terkuat di dunia. Namun menurut BankBazaar, posisinya berada di peringkat ke-10 dalam daftar mata uang terkuat. Artinya, kekuatan nilai tukarnya masih lebih rendah dari 9 mata uang lain di urutan teratas.
Walaupun demikian, Dolar AS masih diyakini menjadi mata uang yang kuat pengaruhnya di dunia, berkat peran utamanya sebagai mata uang cadangan dan juga alat pembayaran internasional.
Bahkan, data Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menunjukkan bahwa hingga kuartal IV 2020, bank sentral dari seluruh dunia menyimpan kurang lebih 59 persen dari cadangannya dalam bentuk dolar AS.
Alasannya yaitu obligasi pemerintah AS, dianggap menjadi salah satu pilihan investasi yang paling aman. Itu sebabnya, mata uang ini diprediksi masih akan menjadi acuan utama ekonomi global dalam waktu lama.
Comments