Sebuah cerita horor datang dari seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi bernama Andi Baskara yang menemukan sebuah buku diary di gedung tua. Buku tersebut, sering kali dijadikan teman curhat atas permasalahan yang selalu menimpanya selama ini. Sebab meskipun ia memiliki sahabat baik bernama Jihan yang selalu ada untuknya, namun tetap saja Andi butuh pelampiasan untuk mengeluarkan segala uneg – uneg yang ada di dalam hatinya selama ini. Terlebih, Andi selalu mendapatkan bullying dari teman – temannya lantaran penampilannya yang dianggap cupu, kutu buku dan lain sebagainya.
Suatu hari, Andi merasa kesal dan sudah habis kesabaran dengan sikap Andre yang kebetulan merupakan pacar dari gadis yang menjadi pujaan hatinya bernama Adel. Ketika itu, Adel meminta Andi untuk datang ke rooftop karena ada yang ingin dibicarakan. Dengan antusias dan berharap Adel mau menerima cintanya, Andi langsung datang ke rooftop. Namun, Andi justru dijebak oleh Adel dengan kedatangan Andre bersama gengnya.
Ketika itu, Andi langsung dihajar habis – habisan oleh Andre dan gengnya lantaran sudah berani menaruh perasaan kepada pacarnya. Jihan yang mengetahui sahabatnya babak belur, langsung menolongnya dan mengantarkan ke kost tempat tinggal Andi. Sejak saat itu, Andi menaruh dendam mendalam dengan Andre dan berharap dirinya bisa membalas perbuatan buruknya. Hingga dia akhirnya menuliskan semua keinginannya di buku diary tersebut.
Dan keesokan harinya, Andi langsung dikejutkan dengan berita mengenai Andre dan gengnya yang kecelakaan dan dikabarkan meninggal di tempat kejadian. Hal itu membuat Andi langsung menceritakan semuanya kepada Jihan, termasuk mengenai buku diary yang ditemukannya beberapa waktu lalu. Mendengar cerita seram dari Andi, Jihan seolah tidak percaya. Namun, seketika ia langsung percaya ketika melihat sendiri semua keinginan yang ditulis Andi di buku diary tersebut.
“Tolong jangan main – main dengan buku diary ini, Ndi. Aku nggak mau kamu kena petaka,” peringat Jihan.
“Maaf Han, kalau kamu nyuruh aku berhenti, sepertinya kali ini aku nggak ikutin saran kamu,” kata Andi yang langsung pergi meninggalkan rumah Jihan.
Banyak kejadian Aneh Yang Mulai Terjadi Setelah Peristiwa Tersebut
Semenjak pertemuan Andi dan Jihan, banyak sekali kejadian aneh yang bermunculan di kampus. Dimana, banyak dari mahasiswa yang pernah membully Andi, mati mengenaskan tanpa tahu sebab kejadiannya. Jihan yang melihat hal tersebut, jelas langsung mencari keberadaan Andi. Dia seolah tahu jika di balik banyaknya kasus dan cerita horor mengenai kematian teman – temannya ini, ada andil besar dari Andi dan buku diary milik sahabatnya itu.
Dengan terburu – buru, Jihan langsung mendatangi kost – kostan Andi yang tidak jauh dari kampus. Dan betapa terkejutnya Jihan, ketika ia menemukan Andi sedang terbaring kaku di tempat tidur dengan mata berlumuran air mata. Jihan tidak tega dengan kondisi sahabatnya yang cukup mengenaskan seolah sedang berada di antara hidup dan mati.
“Cukup Ndi, hentikan semuanya. Aku nggak mau kamu semakin diperbudak dengan buku diary ini. Tobat Ndi, tobat sebelum semuanya terlambat,” peringat Nadia yang sudah berlinang air mata.
“Semuanya sudah terlambat Han. Tapi, aku sudah puas karena dendamku akhirnya terbalaskan. Dan untuk permintaan terakhir kalinya, aku minta tolong ke kamu untuk antarkan buku diary ini ke tempat semula ya. Terimakasih banyak sudah mau menjadi sahabatku selama ini, kata Andi yang langsung menutup mata.
Meninggalnya Andi tiga hari yang lalu, jelas memberikan kesedihan mendalam bagi Jihan selaku sahabat baiknya. Dan untuk memenuhi permintaan terakhir sahabatnya itu, Jihan akhirnya mengembalikan buku diary yang menyimpan banyak cerita horor dan misteri ke asalnya. Dia berharap, agar buku diary tersebut tidak ditemukan oleh siapapun agar tidak mendatangkan malapetaka di kemudian hari.
Comments