Sains

Cara Terjadinya Petir dalam 7 Tahapan

0

Jika dilihat dari jauh, petir tampak seperti sebuah kilatan cahaya yang berlangsung dalam waktu singkat (sepersekian detik). Cara terjadinya petir masih menjadi misteri bagi sebagian orang dan membuat penasaran.

Petir dikenal juga dengan kilat, yang merupakan singkatan dari kilatan cahaya. Petir kadang disertai suara gemuruh yang keras atau kadang disebut gluduk oleh sebagian orang. Tidak selalu bersama-sama, guruh dan petir juga bisa terjadi di waktu yang berbeda.

Definisi Petir

Petir adalah bunga api listrik berukuran besar yang berpercikan di angkasa tapi sambarannya bisa mengenai pohon, genteng, tiang tinggi, dan bahkan juga orang. Pada catatan sejarah disebutkan bahwa petir merupakan salah satu peristiwa alam paling tua yang pernah ada di Bumi.

Artinya, pertir sudah ada jauh sebelum Bumi dihuni manusia. Elektron-elektron yang terkandung di dalam awan merupakan yang paling berperan pada cara terjadinya petir. Fakta lain tentang petir adalah sangat panas. Hal ini disebabkan oleh kilatan cahaya yang bisa membuat udara di sekitar menjadi sangat panas.

Tak main-main, panasnya petir bisa sampai 5x lipat dari suhu permukaan Matahari lho! Panas inilah yang membuat udara disekitar menjadi mengembang sekaligus bergetar dalam waktu sangat singkat, dan selanjutnya menciptakan suara guntur menggelegar sesaat sebelum kilatan cahaya tampak di langit.

Cara Terjadinya Petir

Menurut penjelasan Reynaldo Zoro dari Teknik Ketenagalistrikan di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, penyebab utama dari terbentuknya petir adalah lompatan elektron-elektron dari dan ke Bumi. Kira-kira, seperti inilah proses terjadinya petir:

  1. Petir muncul dari awan Cumulonimbus, yang di dalam awan ini mengandung dua muatan, yaitu negatif dan positif. Partikel-partikel dengan muatan negatif berkumpul di bawah, dan yang bermuatan positif berkumpul di atas.
  2. Ketika partikel-partikel tersebut saling bergesekan dengan energi yang cukup, maka akan membentuk sebuah petir. Menurut Reynaldo Zoro, ada tiga komposisi agar petir tercipta, yaitu panas Matahari, partikel di udara, dan kelembaban.
  3. Petir diawali dengan adanya panas Matahari yang membuat air di awan menjadi menguap. Selanjutnya hal ini membuat partikel-partikel menjadi mengambang di udara dan saling bergesekan.
  4. Ketika muatan listrik berkumpul di dalam awan dan awan ini terus terbang tinggi, maka akan menciptakan fenomena alam yang dikenal dengan turbulensi udara.
  5. Nah, turbulensi ini membuat muatan listrik di dalam awan terus bergerak dan secara cepat. Akibat dari pergerakan ini adalah berpisahnya muatan negatif dan positif, yaitu negatif di bawah dan positif di barisan atas.
  6. Selanjutnya, muatan yang ada di bawah (negatif) akan cenderung berikatan dengan muatan positif yang ada di Bumi. Ketika muatan negatif di langit tadi semakin besar, maka aliran dari muatan ini akan menuju Bumi.
  7. Saat petir menjalar ke Bumi dalam waktu sepersekian detik, maka terjadi pertukaran muatan negatif dari awan dengan muatan positif yang ada di Bumi. Pertukaran inilah yang menyebabkan petir yang disertai dengan suara guruh menggelegar.

Petir Hanya Ada Saat Hujan

Sebagian dari kamu mungkin bertanya-tanya nih, kenapa sih harus terjadi pertukaran tadi? Rupanya, pembuangan muatan negatif di awan tadi punya tujuan yang penting, yaitu untuk kembali menetralkan muatan di dalam awan.

Lantas, kenapa petir hanya ada di saat hujan? Sebab adanya air di udara membuat daya isolasi udara menjadi turun, dan hal ini membuat arus listrik lebih mudah untuk mengalir. Inilah mengapa petir hanya bisa muncul saat musim hujan.

Saat sampai di Bumi, petir cenderung menyambar sesuatu yang tinggi, seperti gedung-gedung pencakar langit, tiang, atau pohon. Hal ini karena titik paling tinggi di Bumi memiliki muatan positif paling besar dan paling dekat dengan langit, sehingga petir sering menyambar sesuatu yang tinggi.

Dampak Terjadinya Petir

Petir menjadi salah satu fenomena alam paling spektakuler sekaligus berbahaya! Berikut sederet dampak dari sambaran petir:

  1. Meninggal
    Menurut National Geographic, ada 2000 orang yang meninggal setiap tahunnya karena tersambar petir. Ada juga yang pernah selamat tapi biasanya tidak akan kembali normal seperti semula.
    Korban sambaran petir bisa mengalami sejumlah gejala seperti pusing, hilang ingatan, mati rasa, lemah, atau penyakit lain yang bisa mengubah hidupnya.
  2. Luka Bakar dan Serangan Jantung
    Masih dari National Geographic, manusia yang terkena sambaran petir juga dapat mengalami luka bakar seperti tersengat listrik. Beberapa yang lain bahkan mengalami serangan jantung.
  3. Menghancurkan Pohon
    Jika sambaran petir terkena pohon, maka panas luar biasa dari petir membuat uap air yang tersimpan di dalam pohon akan menguap dan uap inilah yang membuat pohon menjadi hancur berkeping-keping.
  4. Terbakar
    Bukan hanya manusia, tanaman, atau pun hewan, namun sambaran petir bisa merusak berbagai hal. Sambaran petir akan merambat dengan cepat melalui logam, pagar, tembok, pipa ledeng, saluran listrik, dan bahkan juga air. Apapun yang dilalui oleh petir bisa terbakar.

Kesimpulannya, cara terjadinya petir dimulai dari elektron-elektron yang ada di awan yang saling bergesekan, kemudian memisahkan diri, dan terjadi pertukaran muatan di Bumi. Proses ini akan terjadi hanya jika ada air hujan.

Perbedaan Mobil Listrik dan Mobil BBM, Mana yang Lebih Irit?

Previous article

Daftar 7 Film Indonesia Terbaru, Wajib Nonton!

Next article

You may also like

Comments

Comments are closed.